Minggu, 26 November 2017

Sisi Gelap Dalam Sejarah Candi Borobudur

Borobudur hilang dalam sejarah. Orang Jawa setempat tahu bahwa ada sesuatu yang sakral jauh di dalam hutan, tapi tidak seperti apa sebenarnya. Sebagian Borobudur dimakamkan di tanah. Raffles mengunjungi tempat itu, menemukan tempat kudus, dll dan begitu Borobudur dikenal dunia. (dan ya, itu membuat Raffles adalah orang Eropa pertama yang melihat Borobudur juga).

Gagasan bergerak dari kegelapan ke dalam cahaya adalah unsur terakhir dari pengalaman Borobudur. Jalur candi mengambil satu dari dunia keinginan duniawi (kamadhatu), yang diwakili dan didokumentasikan pada narasi tersembunyi dari basis dasar bumi, melalui dunia bentuk (rupadhatu) sebagaimana diuraikan dalam narasi yang diukir di sepanjang empat galeri yang diletakkan di sudut kanan. , sampai akhirnya muncul ke ranah tak berbentuk (arupadhatu) yang dilambangkan dan terwujud di teras melingkar terbuka yang dimahkotai dengan 72 stupa.

Namun, simbolisasi pencerahan yang ditunjukkan stupa ini tidak semata-mata hanya estetika. Stupa dan mandala Buddha dipahami sebagai "teknologi spiritual" yang memanfaatkan "energi" spiritual dalam penciptaan ruang suci. Pengulangan bentuk dan kemajuan circumabulatory para peziarah meniru, dan dengan demikian mengakses, kosmologis sebagai mikrokosmos.

Gerakan searah jarum jam di sekitar pusat kosmis mereproduksi jalur makrososmik matahari. Jadi, ketika seseorang muncul dari galeri gelap yang mewakili alam keinginan dan bentuk ke dalam cahaya jalan setapak terbuka terbuka yang "tidak berbentuk" melingkar, efek materi cahaya pada bentuk fisik seseorang menyatu bersamaan dengan pencerahan spiritual yang dihasilkan oleh perjalanan metafisik. dari jalan suci.

Cahaya, dalam semua paradoksnya, adalah tujuan akhir. Stupa mahkota gunung suci ini didedikasikan untuk "Great Sun Buddha" Vairocana. Candi ini terletak di kedekatan kosmis dengan gunung berapi di dekatnya. Merapi. Pada waktu-waktu tertentu di tahun ini, jalan terbitnya matahari di Timur nampaknya muncul dari gunung untuk mencapai puncak kuil dalam sinergi berseri-seri.

Cahaya menerangi batu dengan cara yang dimaksudkan agar lebih cantik. Kecemerlangan situs ini dapat ditemukan bagaimana harga tiket Borobudur mandala memadukan metafisik dan fisik, simbolis dan material, kosmologis dan duniawi di dalam struktur pengaturan fisik dan kerangka paradoks spiritualnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar